Novel Silent Heart (Kesunyian Hati )
Silent Heart adalah novel yang bergenre romantis. Dalam novel ini Rudiyant memasukkan unsur kesedihan. Selain itu kita juga akan dibuat bingung dan berpikir tentang suatu penyakit yang di derita oleh tokoh utama perempuan dan tercengang ketika mengetahuinya. Buku ini tidak sepenuhnya membahas tentang percintaan melainkan ada hal yang lebih membuat pembaca fokus akan hal tersebut.
Berkisah tentang tiga sahabat yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas yaitu Quiny, Reco dan Shasa. Quiny dan Reco adalah sahabat sekaligus sepasang kekasih yang masih hangat-hangatnya merajut tali asmara.
Berawal dari persiapan mereka yang akan menyambut Ujian Nasional dengan semangat yang besar dan keyakinan yang besar. Ketiga sahabat itu membeli buku-buku penunjang belajar mereka di sebuah Mall. Setelah pulang dari Mall, mereka berkomitmen untuk tidak berhubungan satu sama lain yang bertujuan untuk fokus terhadap pelajaran-pelajaran Ujian Nasional.
Tibalah hari Senin, yaitu hari pelaksanaan Ujian Nasional yang dilakukan semua siswa Sekolah Menengah Atas. Reco dan Sasha telah berada di sekolah, namun mereka bingung mengapa Quiny sampai saat ini juga belum tiba di sekolah, padahal Ujian Nasionalnya akan segera dimulai. Sosok seorang Quiny sama sekali tidak terlihat sampai Ujian Nasional berakhir. Sasha dan Reco khawatir akan keadaan Quiny yang menghilang tanpa kabar. Sampai pada akhirnya Sasha dan Reco kalang kabut mencari sahabatnya tersebut.
Pertengkaran yang dilakukan oleh kedua orang tua Quiny adalah penyebab hilangnya Quiny. Quiny kabur dari rumah karena mengetahui hubungan orang tuanya tidak seharmonis dulu. Gadis cantik itu berlari menuju jalanan ibu kota. Ketika dia berlari dia mendapatkan ayahnya yang tengah membawa mobil menuju suatu tempat. Tanpa berpikir panjang Quiny memanggil taksi dan mengikuti ayahnya. Kemudian ayahnya memarkirkan mobil yang di kemudikan oleh ayahnya di depan suatu rumah dan dibuka oleh seorang wanita yang seumuran dengan mama Quiny.
Sebagai seorang anak ketika melihat ayahnya pulang ke rumah wanita yang tak dikenal dan seumuran dengan ibunya, itu adalah hal yang paling menyedihkan. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang melintas dalam pikiran Quiny, namun Quiny langsung menyimpulkan bahwa perempuan itulah penyebab hilangnya keharmonisan bagi orang tuanya. Quiny menangis dan ingin bersama ibunya, namun ayahnya melarang dia.
Quiny telah terbaring di rumah sakit setelah kejadian itu terjadi. Ada seorang dokter muda yang tampan bernama Eddy. Dokter Eddylah yang selama ini merawat Quiny selama dia berada di rumah sakit. Keadaan Quiny sudah membaik. Dokter Eddy membawa Quiny untuk tinggal di rumahnya.
Ketika Quiny melihat kaca, ada sesuatu ganjil yang dirasakan Quiny pada cerminan wajahnya. Wajahnya tampak sudah berusia 24 tahun. Rasa heran pada diri Quiny semakin hari semakin meningkat ketika dia melihat cerminan wajahnya dalam perbedaan waktu sebulan. Penuaan fisik yang dialami dirinya berlangsung secara cepat setiap bulannya.
Pada saat Quiny hilang Reco sang kekasih tak pernah berputus asa untuk mencari tahu mengenai keberadaan dan keadaan Quiny saat ini. Ketika Reco dan Sasha memilih untuk mendatangi mama Quiny ke Banyuwangi mereka bertemu dengan Quiny. Namun, hal tak terduga pun terjadi yaitu mereka sama sekali tidak mengenal Quiny. Quiny pun tidak mengakui bahwa dirinya Quiny, namun mengaku bahwa namanya adalah Andien.
Kesedihan yang dirasakan Quiny semakin dalam. Seharusnya dia melepas kerinduan yang dialaminya dengan orang-orang yang dia sayang dengan kebahagiaan. Namun, orang-orang tersebut tidak mengenalnya. Ibu yang selama ini paling dirindukan oleh Quiny juga tidak mengenal dia. Namun Quiny mencoba untuk menjelaskannya, karena dia tidak bias menutupi itu semua dari ibu yang sangata dicintainya.
Hari demi hari telah berlalu. Perubahan fisik Quiny pun semakin rentan dan memprihatinkan. Tiba saatnya fisik Quiny seperti berumur 95 ke atas. Pencarian Reco telah berakhir. Reco telah menemukan Quiny. Ketika Reco melihat Quiny yang selama ini dia cari dengan fisik tidak lagi seperti Quiny yang terakhir kali dilihatnya, dia tidak mempertanyakannya. Namun, dia meminta Quiny untuk menjadi seorang istri bagi hidupnya. Permintaan yang sangat menakjubkan. Quiny pun hanya terdiam heran dan terharu.
Buku ini telah melahirkan sebuah cerita mengenai sebuah penyakit yang langka. Banyak orang tidak mengetahui penyebab penyakit ini. Namun, novel ini telah memberi informasi mengenai penyakit ini, sehingga pembaca mendapat sedikit informasi mengenai penyakit tersebut. Kesedihan yang dialami Quiny sangat menyentuh, sehingga pembaca seperti dapat merasakannya. Alurnya yang tersusun secara beruntun membuat pembaca mudah mengerti dan paham.
Sampul novel Silent Heart kurang menarik perhatian. Yang terlintas dalam pikiran ketika melihat sampulnya adalah bahwa novel ini novel tua. Novel yang tidak memiliki cerita yang menyenangkan. Warnanya yang gelap terang tidak menarik perhatian pembaca. Sampul novel ini juga tidak mewakili cerita dari novel itu sendiri.
https://www.google.co.id/search?rlz=1C1GIWA_enID715ID715&q=novel+slien+heart&oq=novel+slien+heart&gs_l=psy-ab.3...12509.21385.0.22009.18.17.0.0.0.0.710.1335.5-1j1.2.0....0...1.1.64.psy-ab..16.2.1332...0i67k1j0i131k1.l44Jgy3fcAo
Komentar
Posting Komentar